TUGAS E BUSSINESS
PERTEMUAN 13
Nama : Mitsya Imaroh Aljaiani
NIM : 19211059
Kelas : 19.5D.01
Kata Pengantar
Puji syukur penulis panjatkan
ke hadirat Allah Subhanahu wata΄ala, karena berkat rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul E-Business (Electronic Business). Makalah
ini diajukan guna memenuhi tugas mata kuliah E-Business di Program Studi
Sistem Informasi Informatika Universitas Binasarana Informatia, Bandar Lampung. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktunya. Makalah ini masih jauh
dari sempurna, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini memberikan
informasi bagi masyarakat dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan
bagi kita semua.
Jakarta Timur, 22 November 2023
Mitsya Imaroh Aljailani
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Teknologi memberikan efek kombinatorial yang
mempercepat kemajuan diberbagai aspek baik dibidang bisnis maupun kehidupan
bermasyarakat secara eksponensial. Ini adalah konteks dimana inovasi digital
kini mengganggu bisnis dan model operasi, dan membuat beberapa dampak yang
signifikan terhadap kehidupan sosial masyarakat. Transformasi digital telah
menyentuh organisasi di tiga bidang utama, yaitu Pengalaman Pelanggan,Proses
Operasional, Model bisnis.
Evolusi e-bisnis adalah proses terjadinya aktivitas
bisnis dari masa ke masa sesuai kondisi perkembangan teknologi, sosial dan
budaya. Satu aspek yang boleh dibilang utama dalam evolusi ini adalah munculnya
electronic commerce (e-commerce) dalam lingkungan bisnis. E-commerce mengubah
hampir semua fungsi bisnis area dan setiap kegiatannya, mulai dari transaksi
jual belinya sampai periklanannya. Dengan lahirnya E-commerce ini memudahkan
konsumen untuk dapat melakukan transaksi jual beli tanpa harus datang
ketempatnya teknologi khususnya E-commerce diharapkan dapat memberikan manfaat
yang besar terhadap dunia bisnis yang kompetitif tersebut.
Perusahaan yang mampu bersaing dalam kompetisi
tersebut adalah perusahaan yang mampu mengimplementasikan teknologi ke dalam
perusahaannya. Dengan ini e-commerce didefinisikan sebagai proses pembelian dan
penjualan atara dua belah pihak di dalam suatu perusahaan dengan adanya
pertukaran barang, jasa, atau informasi melalui media internet.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
E-Bisnis
·Menurut
Lou Gerstner:
e-bisnis
merupakan aktivitas yang berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan
proses pertukaran barang dan/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai
medium komunikasi dan transaksi, dan salah satu aplikasi teknologi internet
yang merambah dunia bisnis internal, melingkupi sistem, pendidikan pelanggan,
pengembangan produk,dan pengembangan usaha.
·Menurut
Mohan Sawhney:
Penggunaan
jaringan elektronik dan teknologi terkait untuk mengaktifkan, meningkatkan,
mengubah, atau menciptakan proses bisnis atau sistem bisnis untuk menciptakan
nilai unggul bagi pelanggan saat ini atau calon pelanggan.
B.
Fase Perkembangan Evolusi Bisnis
Menurut
Loudon (2010:35), ada tiga fase perkembangan dalam dunia E-Bisnis, yaitu:
1. Fase
Inovasi (1995-200)
Fase
Inovasi memiliki beberapa ciri diantara sebagai berikut:
E-Bisnis
dijalankan berdasarkan pada perkembangan teknologi (technology driven), seperti
perkembangan internet, komunikasi dan pertukaran data dan lain sebagainya.
Umumnya produk-produk yang dipasarkan pada masa ini adalah produk-produk
eceran.
2. Fase
Konsolidasi (2001-2006)
Pada
fase ini E-Bisnis dijalankan berdasarkan pada aspek bisnis(bussinesdriven).
Pada
Fase ini E-Bisnis tidak hanya lagi hanya sebatas inovasi teknologi yang
mendukungnya, tetapi dijalankan pada perencanaan bisnis, sehingga strategi yang
dilakukan ialah perpaduan antara strategi bisnis konvensional dan teknologi
online yang pada umumnya disebut dengan bricks and clicks. Jadi Fase ini sangat
berfokus terhadap Laba. Umumnya produk yang dijual meliputi produk dengan
eceran tinggi dan kompleks, seperti; Komputer, Handphone, dan barang elektonik
lainnya.
3.
Fase Re-Invensi (2006-Sekarang)
Pada
fase ini E-Bisnis dijalankan dengan didasarkan pada pelanggan, audiens dan
komunitas organisasi bisnis (customer, audience and community driven).
Dengan demikian para organisasi bisnis mulai memberikan perhatian kepada siapa
sebenarnya pelanggan mereka. Jadi Fase ini tidak hanya semata-mata mengejar
target penjualan atau laba tetapi juga memperhatikan faktor-faktor yang
berkaitan dengan pelanggan dan target pasar mereka (pertumbuhan jaringan
sosial).
C. Jenis-jenis E Bisnis
1. B2C (Business to Consument)
B2C
adalah kegiatan e-business dalam pelayanan secara langsung kepada
konsumen melalui barang atau jasa. Transaksi penjualan dapat dilakukan di
intenet dan pemesanan langsung dilakukan oleh konsumen dengan melihat harga -
harga yang sudah tercantum.
2. B2B (Business to Business)
B2B adalah transaksi secara
elektronik antara objek bisnis yang satu dengan objek bisnis lainnya. B2B
disebut juga transaksi antar perusahaan. Transaksinya menggunakan EDI
(Elektronikm data Interchange) dan email untuk pembelian barang dan jasa,
informasi dan konsultasi. B2B juga digunakan untuk pengiriman dan penerimaan
berupa proposal bisnis.
3. C2C (Consumer to Consumer)
C2C adalah Sistem komunikasi bisnis antar pelaku
bisnis atau transaksi antar konsumen untuk memenuhi kebutuhan tertentu dan pada
saat tertentu. C2C merupakan model e-commerce yang telah menjamur di Indonesia.
4.
C2B (Consumer to Business)
C2B
adalah jenis e-commerce dengan pembalikan utuh dari transaksi pertukaran atau
jual beli barang secara tradisional, meliputi individu yang menjual produk atau
jasa kepada organisasi, serta individu yang mencari penjual, berinteraksi
dengan penjual tersebut, dan melakukan transaksi.
5.
G2B (Goverment to Business)
G2B
adalah suatu bentuk kerjasama antara pemerintah dengan para pelaku
bisnis/sektor bisnis dengan menggunakan interaksi secara online.
Contoh
: Pajak perseroan, Peluang Bisnis, Pendaftaran perusahaan, peraturan pemerintah
(Hukum Bisnis), Pelelangan dan penjualan yang dilaksanakan oleh pemerintah, hak
paten merk dagang, dll.
6.
B2G (Bussiness to Government)
B2G
sama dengan B2B disebut sebagai definisi pasar “pemasaran sektor publik” yang
mencakup pemasaran produk dan jasa untuk instansi pemerintah melalui teknik
komunikasi pemasaran terpadu seperti iklan, dan komunikasi berbasis web, dll.
7.
G2G (Government to Governments)
Di
era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara-negara untuk
saling berkomunikasi secara lebih intens dari hari ke hari. Kebutuhan untuk
berinteraksi antar satu pemerintah dengan pemerintah setiap harinya tidak hanya
berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun lebih jauh lagi untuk
memperlancar kerjasama antar negara dan kerjasama antar entiti-entiti negara
(masyarakat, industri, perusahaan, dan lain-lain) dalam melakukan hal-hal yang
berkaitan dengan administrasi perdagangan, proses-proses politik, mekanisme
hubungan sosial dan budaya, dan lain sebagainya.
D.
Tahapan Evolusi
1.
Channel Enhancement
Pada
tahap ini perusahaan menggunakan internet sebagai kanal alternatif untuk
berhubungan dengan mitra bisnis maupun pelanggan. Perusahaan tidak khawatir
akan kehilangan pangsa pasar yang telah dimiliki karena akses melalui internet
hanya merupakan salah satu pilihan utama sebagai pelengkap fasilitas
konvensional yang telah ada. Jika hasil evaluasi terlihat adanya trend
pergeseran pelanggan untuk lebih memilih internet dibandingkan dengan jalur
konvensional, maka pada saat itulah perlahan-lahan cara lama dapat mulai
ditinggalkan.
2. Value
Chain Integration
Value
Chain didefinisikan sebagai rangkaian proses atau aktivitas
perubahan bahan mentah menjadi produk jadi. Integrasi rantai nilai perusahaan
dengan berbagai rantai nilai mitra bisnisnya akan semakin meningkatkan
efisiensi dan efektivitas proses penciptaan produk secara keseluruhan.
3. Industry Transformation
Transformasi industri terjadi karena perusahaan
yang telah mulai memanfaatkan peluang e-bisnis menyadari kekuatan
dan kelemahannya.
Tidak
sedikit perusahaan yang pada akhirnya berganti bisnis inti atau merubah visi
dan misi usahanya setelah melihat tingginya kompetisi di industri
terkait. Diperlukannya kemampuan manajemen untuk mendefinisikan ulang bisnis intinya
setelah adanya fenomena e-business.
4. Convergence
Konvergensi
antara lebih dari satu industri terjadi karena perusahaan mudah berkolaborasi
dan berkooperasi untuk menciptakan produk-produk baru yang tidak mungkin dapat
diciptakan tanpa adanya kerja sama tersebut.
Format
kerja sama ini mendatangkan value yang sangat besar baik bagi masing-masing
perusahaan maupun terhadap kualitas kehidupan manusia secara lebih
menyeluruh.
BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisa
4 Perusahaan
1. Blibli
Blibli adalah salah satu situs web perdagangan
elektronik di Indonesia. Blibli adalah produk pertama PT Global
Digital Niaga yang merupakan anak perusahaan Djarum di bidang digital yang
didirikan pada tahun 2010. Blibli bekerja sama dengan penyedia jasa teknologi, mitra
logistik, perbankan serta mitra
dagang dengan standar tertentu untuk
menciptakan sistem back-end yang bisa memenuhi kebutuhan pengguna Blibli.
Kantor pusat Blibli bermarkas di Jakarta
Barat. Hingga saat ini sistem
penjulan Blibli masih secara konvensional yaitu dengan konsumen yang
mendatangi langsung Blibli.
Sementara itu untuk sistem
pemasaran produk, Blibli menggunakan
katalog dan rekomendasi dari mulut ke mulut.
Konsumen bisa melakukan pemesanan produk yang
tercantum
di katalog melalui telepon, sms,
dan email. Permasalahan yang terjadi pada saat pemasaran produk
adalah jika ada produk baru atau pun ada perubahan harga barang, pihak Blibli
harus membuat ulang atau mengedit lembar katalog yang sudah ada, sehingga
menyebabkan terjadinya produksi tambahan untuk mencetak
ulang katalog. Karena apa bila dibuat katalog
baru yang tidak sesuai dengan
katalog yang sudah ada diblibli
akan membingungkan konsumen.
Dengan begitu, Blibli mengeluarkan metode
baru sebagai solusi dalam sistem
penjualan, pemesanan, mempromosikan produk, dan memasarkan
produknya. Salah satu solusinya adalah dengan
merancang sebuah aplikasi jual
beli online yang lebih dikenal
dengan Blibli.com. Aplikasi ini dapat meningkatkan pemasaran
produk, penjualan
produk, mempromosikan produk
dan dapat juga menambah
pelanggan-pelanggan baru di luar wilayah Jakarta Barat juga mempermudah
Konsumen dalam proses
pembayaran dan meminimalisir adanya kesalahan.
2.
Zalora
Zalora merupakan toko fashion dan kecantikan yang
menawarkan koleksi pakaian, aksesoris, sepatu dan produk kecantikan untuk pria
dan wanita. Berpusat di Singapura, Zalora juga terdapat di Hong Kong,
Singapura, Indonesia, Filipina, Thailand, Vietnam, Malaysia dan Brunei. Zalora
sebagai toko fashion destinasi terbesar di Asia Tenggara, didirikan pada awal
tahun 2012.
Maka dari itu Zalora sebagai produsen harus memberikan
pelayanan yang mengutamakan kecepatan, dari segi transaksi, pembayaran yang
mengesankan tidak berbelit-belit, mudah dipahami, dan mudah dilaksanakan oleh
konsumen sehingga konsumen memiliki loyalitas untuk berbelanja di Zalora.
Pelanggan Zalora dapat menikmati berbelanja di Zalora
dengan kelebihan yang dapat dilihat dengan kemudahan untuk diakses melalui HP
berbasis applikasi dengan tampilannya yang menarik. Produk dapat dikembalikan
jika tidak puas dengan barang yang sudah di pesan dan di beli dengan syarat dan
ketentuan yang berlaku. Pelanggan Zalora juga dapat keuntungan 30
hari gratis pengembalian, pengiriman gratis, pengiriman tercepat selama 1-3
hari kerja dan beberapa metode pembayaran termasuk COD (Cash On Delivery).
3. Pizza
Hut Indonesia
Pizza Hut adalah salah satu perusahaan makanan cepat
saji asal negara Amerika, mulai berdiri pada tahun 1958 dan pada tahun 1984,
Pizza Hut hadir pertama kalinya di Indonesia. Saat ini telah ada lebih dari 200
restoran yang tersebar di 22 propinsi.
Kepuasan pelanggan yang berarti salah satu faktor
kesetiaan pelanggan. Pelanggan yang setia akan merekomendasikan kepada orang
lain secara mulut ke mulut. Promosi mulut ke mulut ini pastinya akan mengundang
orang lain untuk mencobanya. Dengan demikian, banyak calon pelanggan Pizza Hut
yang tersebar ke segala penjuru daerah.
Melihat peluang ini, Pizza Hut mencoba menjangkau
mereka sehingga dapat berkembang dengan membuka outlet-outlet baru yang
potensial. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada merupakan tugas yang tidak
mudah, sebab perubahan dapat terjadi setiap saat, baik perubahan pada diri
pelanggan seperti selera maupun perubahan kondisi lingkungan.
Pizza Hut mampu berkembang dalam persaingan industri
restoran cepat saji. Dibuktikan dengan telah adanya website/applikasi Pizza Hut
Indonesia. Untuk melayani kepuasan pelanggannya supaya lebih mudah saat
melakukan pemesanannya.
4.
PT Kimia Farma
PT Kimia Farma merupakan salah satu Badan Usaha Milik
Negara Republik Indonesia yang bergerak di bidang usaha jasa Penyediaan jasa
dan produk layanan kesehatan terintegrasi yang bermutu tinggi dan berdaya saing
kuat pada bidang industri kimia, farmasi, biologi, dan kesehatan dalam rangka
mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan nilai-nilai Tata Kelola Perusahaan
Yang Baik. Kimia Farma yang didirikan pada 16 Agustus 1971 bertujuan menjadi penyedia
layanan terdepan pada industri farmasi terintegrasi. Kimia Farma telah
menunjukkan kemajuan dan peningkatan usaha yang pesat dalam bisnis industri
farmasi terintegrasi dengan mengedepankan tata kelola perusahaan yang baik
(Good Corporate Governance) dan didukung oleh Sumber Daya Manusia yang
profesional.
PT. Kimia Farma Plant, dalam
satu naungan Holding Company yaitu PT. Kimia Farma (Persero) Tbk. Kimia Farma
telah bersiap menyambut era digital dengan ditandai dengan peningkatan sistem
ERP sebagai salah satu asetnya. Membuat sebuah Perencanaan Strategis Sistem
Informasi (PSSI) dengan menggunakan Framework Digital Transformation adalah
upaya pencapaian visi dan misi PT. Kimia Farma (Persero) Tbk.
Strategi manajemen SI/TI,
strategi SI/TI dan kerangka kerja strategi transformasi digital yang dapat
membantu PT Kimia Farma dalam mencapai tujuan strategis perusahaan. Dari hasil
tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa usulan Model Bisnis Digital,
Operasional Proses Digital, Customers Experience digital, serta pengelolaan
Transformasi Digital yang dapat diterapkan di perusahaan, terutama PT. Kimia
Farma.
Tabel Analisa Evolusi
No |
Nama Perusahaan |
Jenis Bisnis |
Produk yang Dijual |
Alasan Migrasi ke Ebisnis |
Kategori Evolusi |
1. |
Blili |
Elektronik |
Tv, Kulkas, dll |
Meningkatkan pemasaran
produk, mempermudah Konsumen dalam proses
pembayaran dan meminimalisir adanya kesalahan. |
Convergence |
2. |
Zalora |
Fashion |
Baju, Celana, Sepatu, dll |
Memberikan pelayanan yang mengutamakan kecepatan,
dari segi transaksi, pembayaran yang mengesankan tidak berbelit-belit, mudah
dipahami. |
Channel Enhancement |
3. |
Pizza Hut Indonesia |
Makanan cepat saji |
Pizza, Nasi box, dll |
Mempertahankan kepuasan pelanggan yang berarti salah satu faktor kesetiaan pelanggan. |
Industry Transformation |
4. |
PT. Kimia Farma |
Farmasi |
Obat-obatan |
Mencapai tujuan strategis
perusahaan |
Value Chain Integration |
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Teknologi informasi telah
mengubah dunia dan aktifitas bisnis tanpa terhalang ruang, waktu dan jarak. Aplikasi e-commerce,
e-government, e-education dan berbagai aplikasi lainnya merupakan bagian tak
terpisahkan dari sistem bisnis di era informasi.
Komunikasi bisnis berlangsung
secara On Line melalui internet dengan biaya relative murah dibandingkan pola
konvensional seperti e-mail (surat elektronik), mailing list (sarana diskusi)
dan pembuatan situs, home page atau web untuk memperkenalkan perusahaan
tersebut ke publik.
B. Saran
Berikut ini Penulis
mengemukakan saran yang sekiranya dapat bermanfaat : E – Business harus terus
dikembangkan lagi agar para konsumen menjadi lebih merasa puas atas semua
fasilitas yang ada.
0 Komentar